Cerita Beli Komputer Rakitan Yang Sesuai Kebutuhan
Masih berlanjut cerita dari pengalaman sebelumnya mengenai dunia per listrikan, dan kali ini mau berbagi pengalaman terkait dengan kecintaan saya sekaligus sambil mengisi waktu senderan malem-malem.
Sebagai prolog cerita kali ini, sedikit mengingat alasan kenapa saya membeli komputer desktop ini adalah karena ini adalah salah satu dari sekian banyak keinginan saya yang sengaja tidak segera direalisasikan karena belum menjadi sebuah kebutuhan.
Baik dikonten sharing video, gambar, teks seperti di blog ini, hampir diatas 90% semua berbau teknologi komputer, khususnya dalam hal software. Hal tersebut sejalan dengan latar belakang saya yang ketika diawal masuk kuliah merasa salah jurusan, tapi ternyata setelah didalami, saya sangat berkeyakinan suatu saat saya akan berpenghasilan dari sesuatu yang bersinggungan langsung dengan komputer.
Komputer pertama saya berbentuk laptop, bermerk Asus seri K42F dengan ram 1gb, hdd 320gb, CD ROM, intel core i3 gen-nya saya lupa berapa, mungkin sekitar 2 atau 3. Laptop ini dibeli ditahun 2010 diharga sekita 4.8 juta rupiah, sebagai persiapan saya masuk kuliah waktu itu yang bertepatan juga dengan kontrak tahun kedua disebuah perusahaan otomotif di kota karawang, kawasan industri kiic.
Yang artinya, laptop ini sudah menemani saya selama kurang lebih 14 tahun dalam dunia per-ngodingan duniawi dan usaha kecil-kecilan saya. Kerusakan kecil hanya terjadi ketika awal-awal pembelian, karena harddisk badsector dan mengharuskan saya ke mangga dua, turun di statsiun kampung bandan untuk melakukan penggantian part diservice center langsung karena masih masa garansi, selebihnya laptop sangat jawara sekali.
Jujur, dengan segala keterbatasan yang ada, laptop ini tetap menjadi pilihan idaman, karena saya tidak punya perangkat lain untuk tetap bisa menjalankan hobby sekaligus usaha, hingga dibeberapa bulan terakhir, laptop ini sering crash & berujung mati setiap kali saya ada kebutuhan mendesak.
Saya sangat maklum sekali dengan keadaan laptop saya mengingat usianya yang sudah senja, namun masih tetap berjuang. Beberapa hal dan alasan pribadi, kenapa akhirnya memutuskan beli komputer adalah :
- Crash dan mati ketika sedang dioperasikanini mah aslinya membuat emosi, tapi rasa maklum saya cukup besar terhadap laptop ini πΆπΆ
- Panas berlebih, biasanya akan berakhir hangditahun-tahun sebelum pandemi, saya cukup lumayan sering membuat tutorial video melalui channel youtube saya (youtube/didenkuswendi), walaupun seadanya karena keterbatasan saat proses editing dan render, alhamdulillah banyak subscriber tertarik dengan isinya, walaupun kadang ada yang memaki.. haha.. apa yang kalian harapkan dari content creator yang menggunakan laptop tua dari seorang introvert yang tidak mengerti dunia multimedia? π€£π€£
- klik kanan bawaan touchpad & keyboard fisik sebagian tidak beroperasiini tidak bermasalah karena dibantu keyboard & mouse external walaupun meja jadi penuh dengan fisik mereka.
- Saya "anak komputer", tapi ga punya komputerlaptop pan komputer juga pak? eits, bagi saya laptop dan komputer desktop mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda. Rasanya tidak lengkap jika tidak punya keduanya.jadi kalau suatu saat, laptop sudah full tidak bisa digunakan, mungkin saya akan kepikiran beli laptop lagi kalau kondisi pekerjaannya menuntut saya mobile.
- Laptop existing sudah tua & sudah balik modal14tahun untuk usia produk teknologi, jelas ini sudah jompo sekali, tapii saya berani jamin bahwa laptop saya yang tua ini masih update system terbaru, karena sering upgrade OS beserta aplikasinya. semua OS windows pernah dijalani, beberapa OS linux pun sudah, bahkan OS yang sekarang digunakanpun sudah windows 11 versi terbaru, tentunya dibantu upgrade dr sisi ram yang sudah maksimal di 8Giga, dan SSD untuk systemnya, selain itu jika dihitung aktual uang yang dihasilkan dari laptop ini, sudah cukup menutup dan bahkan lebih dari harga beli laptop ini.
Riset hingga berbulan-bulan untuk dapat memutuskan beli atau tidak :
- Bolak-balik bertanya kepada rekan kerja yang memang mengerti sekali tentang hardware komputer, agar mengetahui tentang perkembangan hardware komputer saat ini
- Bertanya ke rekan kerja yang awam tentang dunia komputer agar bisa melihat sudut pandang pengguna dan apa yang kurang dari komputer yang mereka gunakan (user experience)
- Keluar masuk e-commerce membandingkan harga antar jenis komputer, baik built-up dan rakitan
- Bertanya ke diri sendiri, terkait dengan kebutuhan dasar dan ekpektasi kebutuhan kedepannya, minimal mungkin hingga 10tahun kedepan agar nilai yang dikeluarkan bisa disesuaikan.
- Bertanya secara tidak langsung ke lingkungan keluarga, salah satunya terkait dengan ruangan (tersedia,aman,nyaman) dan listrik yang pasti perlu extra budget karena komputer salah perangkat elektronika yang sensitif terhadap tegangan listrik. btw.. saya punya pengalaman terkait listrik.. gaass artikelnya disini.
- casing gaming +fan
- power supply yang punya range 300-500watt
- wifi receiver, bluetooh receiver/transmitter karena yang saya tahu tidak include dalam part apapun
- mouse + pad, keyboard RGB supaya ala-ala gamers, padahal maennya masih suka othello atau snake π€£