Cerita Beli Komputer Rakitan Yang Sesuai Kebutuhan

Cerita Beli Komputer Rakitan Yang Sesuai Kebutuhan

Cerita Beli Komputer Rakitan Yang Sesuai Kebutuhan
Sabtu, 23 Desember 2023

Masih berlanjut cerita dari pengalaman sebelumnya mengenai dunia per listrikan, dan kali ini mau berbagi pengalaman terkait dengan kecintaan saya sekaligus sambil mengisi waktu senderan malem-malem.



Sebagai prolog cerita kali ini, sedikit mengingat alasan kenapa saya membeli komputer desktop ini adalah karena ini adalah salah satu dari sekian banyak keinginan saya yang sengaja tidak segera direalisasikan karena belum menjadi sebuah kebutuhan.


Baik dikonten sharing video, gambar, teks seperti di blog ini, hampir diatas 90% semua berbau teknologi komputer, khususnya dalam hal software. Hal tersebut sejalan dengan latar belakang saya yang ketika diawal masuk kuliah merasa salah jurusan, tapi ternyata setelah didalami, saya sangat berkeyakinan suatu saat saya akan berpenghasilan dari sesuatu yang bersinggungan langsung dengan komputer.


Komputer pertama saya berbentuk laptop, bermerk Asus seri K42F dengan ram 1gb, hdd 320gb, CD ROM, intel core i3 gen-nya saya lupa berapa, mungkin sekitar 2 atau 3. Laptop ini dibeli ditahun 2010 diharga sekita 4.8 juta rupiah, sebagai persiapan saya masuk kuliah waktu itu yang bertepatan juga dengan kontrak tahun kedua disebuah perusahaan otomotif di kota karawang, kawasan industri kiic.


Yang artinya, laptop ini sudah menemani saya selama kurang lebih 14 tahun dalam dunia per-ngodingan duniawi dan usaha kecil-kecilan saya. Kerusakan kecil hanya terjadi ketika awal-awal pembelian, karena harddisk badsector dan mengharuskan saya ke mangga dua, turun di statsiun kampung bandan untuk melakukan penggantian part diservice center langsung karena masih masa garansi, selebihnya laptop sangat jawara sekali.


Jujur, dengan segala keterbatasan yang ada, laptop ini tetap menjadi pilihan idaman, karena saya tidak punya perangkat lain untuk tetap bisa menjalankan hobby sekaligus usaha, hingga dibeberapa bulan terakhir, laptop ini sering crash & berujung mati setiap kali saya ada kebutuhan mendesak.


bongkar+bersih-bersih dan ganti thermal paste setelah sering crash dan mati


Saya sangat maklum sekali dengan keadaan laptop saya mengingat usianya yang sudah senja, namun masih tetap berjuang. Beberapa hal dan alasan pribadi, kenapa akhirnya memutuskan beli komputer adalah :

  • Crash dan mati ketika sedang dioperasikan
    ini mah aslinya membuat emosi, tapi rasa maklum saya cukup besar terhadap laptop ini 😢😢
  • Panas berlebih, biasanya akan berakhir hang
    ditahun-tahun sebelum pandemi, saya cukup lumayan sering membuat tutorial video melalui channel youtube saya (youtube/didenkuswendi), walaupun seadanya karena keterbatasan saat proses editing dan render, alhamdulillah banyak subscriber tertarik dengan isinya, walaupun kadang ada yang memaki.. haha.. apa yang kalian harapkan dari content creator yang menggunakan laptop tua dari seorang introvert yang tidak mengerti dunia multimedia? 🀣🀣
  • klik kanan bawaan touchpad & keyboard fisik sebagian tidak beroperasi
    ini tidak bermasalah karena dibantu keyboard & mouse external walaupun meja jadi penuh dengan fisik mereka.
  • Saya "anak komputer", tapi ga punya komputer
    laptop pan komputer juga pak? eits, bagi saya laptop dan komputer desktop mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda. Rasanya tidak lengkap jika tidak punya keduanya. 
    jadi kalau suatu saat, laptop sudah full tidak bisa digunakan, mungkin saya akan kepikiran beli laptop lagi kalau kondisi pekerjaannya menuntut saya mobile.
  • Laptop existing sudah tua & sudah balik modal 
    14tahun untuk usia produk teknologi, jelas ini sudah jompo sekali, tapii saya berani jamin bahwa laptop saya yang tua ini masih update system terbaru, karena sering upgrade OS beserta aplikasinya. semua OS windows pernah dijalani, beberapa OS linux pun sudah, bahkan OS yang sekarang digunakanpun sudah windows 11 versi terbaru, tentunya dibantu upgrade dr sisi ram yang sudah maksimal di 8Giga, dan SSD untuk systemnya, selain itu jika dihitung aktual uang yang dihasilkan dari laptop ini, sudah cukup menutup dan bahkan lebih dari harga beli laptop ini.

kondisi terahir ketika mengerjakan project dari salah satu perusahaan
kondisi terahir ketika mengerjakan project dari salah satu perusahaan
pakai pendingin dari dinamo bekas printer diatas botol soffel, hasilnya tetep crash & mati 🀣🀣


Riset hingga berbulan-bulan untuk dapat memutuskan beli atau tidak :

  • Bolak-balik bertanya kepada rekan kerja yang memang mengerti sekali tentang hardware komputer, agar mengetahui tentang perkembangan hardware komputer saat ini
  • Bertanya ke rekan kerja yang awam tentang dunia komputer agar bisa melihat sudut pandang pengguna dan apa yang kurang dari komputer yang mereka gunakan (user experience)
  • Keluar masuk e-commerce membandingkan harga antar jenis komputer, baik built-up dan rakitan
  • Bertanya ke diri sendiri, terkait dengan kebutuhan dasar dan ekpektasi kebutuhan kedepannya, minimal mungkin hingga 10tahun kedepan agar nilai yang dikeluarkan bisa disesuaikan.
  • Bertanya secara tidak langsung ke lingkungan keluarga, salah satunya terkait dengan ruangan (tersedia,aman,nyaman) dan listrik yang pasti perlu extra budget karena komputer salah perangkat elektronika yang sensitif terhadap tegangan listrik. btw.. saya punya pengalaman terkait listrik.. gaass artikelnya disini.

Dengan pertimbangan banyak hal, waktu itu sempat ingin beli komputer built-up pabrikan second yang harganya tidak terlalu mahal dan dari spec cukup untuk kebutuhan saya, namun keputusan tersebut saya urungkan setelah membaca review dari beberapa blog dan bertanya langsung ke rekan-rekan it.


kondisi komputer built-up rata-rata RAM nya sudah cukup memenuhi kebutuhan namun untuk VGA masih perlu ditambah mengingat saya ada kebutuhan render video dan sesekali render hasil dari software 3d design.


Yang unik dan membuat saya mengurungkan diri dalam membeli komputer built-up adalah terdapat slot VGA namun tidak semua jenis komputer built-up slot VGA nya tersebut bisa digunakan untuk menambah VGA, hanya jenis-jenis komputer built-up tertentu saja yang bisa.


katanya sih dari pabrikan motherboard memang default ada slot VGA tambahan, namun fungsinya dimatikan/tidak difungsikan ketika motherboard tersebut dijadikan sebuah komputer utuh oleh sebuah brand.


Sehingga saya tidak bisa memastikan apakah kalau saya membeli komputer second built-up slot VGA nya bisa digunakan atau tidak, karena saya tidak mengetahui brand dan jenis apa yang slot VGA nya bisa digunakan.


Kan bisa bertanya ke seller-nya bang?

saya sangat mengerti sekali tugas penjual adalah menjual barangnya sebanyak mungkin, dengan sebagian besar akan selalu mengiyakan kebutuhan saya tanpa mengetahui spec sebenarnya dari produk yang dijual, hanya sebagian kecil penjual yang mau menolak dan mengalihkan ke produk lain jika spec yang saya butuhkan tidak tersedia.

Jadi daripada waktu saya dihabiskan untuk mencari seller yang sesuai, lebih baik saya berfokus pada produk apa yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Akhirnya saya memutuskan untuk memilih komputer rakitan, dengan beberapa keunggulan yang menurut saya ini sesuai kebutuhan saya :

1. Processor : dari awal niatan beli komputer desktop, hal ini adalah salah satu fokus karena pilihan processor akan ikut menentukan RAM, VGA, Motherboard. Diawal sempat mencari cari dari jenis intel, namun dari berbagai review banyak yang mengunggulkan processor AMD jika kebutuhannya terkait dengan grafis, dengan harga yang sama dengan intel tapi dengan kemampuan diatasnya, akhirnya saya pilih Processor AMD Ryzen 5 5600G 6 Core, 3.9GHz, atau jika disetarakan dengan intel kurang lebih Core i5 gen 10 : sumber ==> https://versus.com/id/amd-ryzen-5-5600g-vs-intel-core-i5-10400


2. VGA : masih berkaitan dengan processor, processor yang saya salah pilih juga sudah terdapat (tertanam) VGA IGPU Radeon series dan bahkan up to 2GB jika dirasa kurang, namun setelah beberapa kali coba untuk render video high res, dan render design gambar dengan resolusi segambreng, rasanya saya belum butuh VGA external 😍 , ini aja udah cukup mumpuni untuk kebutuhan saya, sehingga sudah sesuai sekali dengan kebutuhan saya.

3. RAM : masih bersinggungan dengan jenis processor, untuk jenis tersebut support DDR4, ya walaupun bukan jenis terbaru, tapi menurut saya agak sedikit overspec kalau saya yang menggunakan diatasnya, dengan 2 slot RAM, langsung saja tancep dengan 2 RAM dengan masing-masing kapasitas 8Gb, jadi total 16Gb untuk RAM nya.

4. Motherboard : tentunya part-part diatas akan berjalan diatas papan sirkuit, yang harus support semua ya, dari asus A320M salah satu pilihannya

5. SSD + HDD : karena bepengalaman dengan laptop sebelumnya yang menggunakan SSD untuk systemnya sudah cukup kencang, walaupun sudah ada teknologi NVME namun harganya masih wow,.. hehe.. yo wis, SSD sudah lebih dari cukup dengan kapasitas 240Gb, sedangkan untuk kebutuhan penyimpanan file film-film kesayangan One Piece, sepertinya cukup disimpan di HDD dengan kapasitas 500Gb

6. Monitor : yang pasti saya butuh layar yang gede, supaya ga ngantuk kalau ngoding atau ga deketin kepala ke layar kalo lagi geser-geser timeline layer editor video, nonton mbak-mbak drakor yang cantik ga perlu nyipitin mata 🀣. Ideal untuk saya mungkin sekitar 24 Inchi.

selebihnya part tambahan seperti : 
  • casing gaming +fan 
  • power supply yang punya range 300-500watt
  • wifi receiver, bluetooh receiver/transmitter karena yang saya tahu tidak include dalam part apapun
  • mouse + pad,  keyboard RGB supaya ala-ala gamers, padahal maennya masih suka othello atau snake 🀣

Tapi

ternyata yang saya butuhkan semuanya memang bisa disupport dengan cara dirakit. Yang jadi permasalahan adalah saya belum punya pengalaman dalam hal merakit komputer, walapun sering bongkar pasang part-part laptop, tapi pasti berbeda sekali karena yang dibongkar pasang adalah laptop yang menuju akhir hayat atau siap mati (walau aktualnya sampai artikel ini dibuat, laptonya hidup "lagi" dengan "normal" πŸ˜… ), sehingga tidak ada tekanan berlebih kalau saya gagal dalam bongkar pasang.


Terlebih saya ada keraguan jika membeli part-part terpisah, selain bisa jadi harganya lebih mahal karena ongkos kirim atau biaya yang saya keluarkan kalau bolak balik beda toko, bisa jadi antar part tidak kompatibel juga.


Sempat merenung dan cari-cari referensi dari beberapa e-commerce, akhirnya diputuskanlah membeli komputer rakitan by request online, hingga dapat salah satu seller dan deal dengan harga Rp. 5.265.000, secara pribadi harganya diatas ekspektasi base on part diatas namun dengan pertimbangan bahwa ada biaya layanan, rakit professional dengan cable management, testing part, instalasi OS+games, garansi rakitan, dll. akhirnya deal dengan 1 set full pc rakitan dengan part-part baru sesuai spec yang saya inginkan + Monitor second (terkait budget.. hehehe) dari dell 24 Inchi IPS


.
PoV bapaknya : belum apa-apa udah dikudeta sama bocil nih πŸ˜‚


Apa yang kurang ya?

Speaker : ini tidak krusial tapi gimana ya, saya lupa memasukkan speaker sebagai salah satu part yang perlu ada,, haha.. karena saya terbiasa dengan pembelian laptop yang sudah include termasuk speaker.

Bluetooth : diatas sudah disenggol, tapi saya lupa sampaikan ke seller, bluetooth ini tidak terlalu krusial sebenarnya namun beberapa kali terkait perpindahan data dengan mobile phone, sangat rumit kalau pakai kabel.

Mic : niatnya mau buat video dengan dubbing langsung dari suara saya yang sangat sexy ini 🀣 , tapi ternyata memerlukan part tambahan.


kalau kamu merasa terbantu dengan artikel ini, yuk traktir penulis, agar lebih semangat sharing berbagai hal di blog ini ^_^
via link berikut ya :
Trakteer Saya
Kamu juga bisa request custom aplikasi dan otomasi data dengan memberikan rinci fitur apa yang kamu inginkan dengan mulai harga Rp. 50.000,- segera klik link ini ya :
Cerita Beli Komputer Rakitan Yang Sesuai Kebutuhan
4/ 5
Oleh

yuu.. kita budayakan berkomentar.. bersilaturahmi itu memperpanjang umur... ^_^